15 Maret 2025

NASIONAL

Fakta Mengejutkan Kasus Tarik Tambang Maut Makassar Tidak Berijin

Fakta Mengejutkan Kasus Tarik Tambang Maut Makassar Tidak Berijin

Ingin Pecahkan Rekor MURI Tarik Tambang Berujung Maut

Pilotlocator.net - Tarik Tambang Maut Makassar menelan korban jiwa. Panitia pelaksana pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) tarik tambang Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Makassar. Mengklaim peristiwa yg menyebabkan satu korban tewas usai terbentur kepalanya pada pembatas jalan tidak ada unsur kelalaian atau murni kecelakaan. Mursalim mengatakan korban insiden acara pemecahan rekor MURI tarik tambang tadi bernama Masyita. beliau adalah seorang koordinator RT.

 

Insiden terjadi ketika Masyita berdiri pada dekat tali tambang. Kemudian memegang tali itu serta tiba-datang tertarik hingga terpental sampai kepalanya membentur beton pembatas jalan. "Dia berdiri ketika tali di tarik, lalu terbentur pada pembatas jalan, tak ada tali putus. dia terbentur," terangnya.

 

Peristiwa pemecahan rekor tadi melibatkan kurang lebih 5.000 peserta baik asal alumni Unhas juga warga Makassar yg antusias mengikuti program tersebut. Korban sempat di larikan ke tempat tinggal sakit terdekat, tetapi luka yg di alaminya cukup parah pada bagian kepala sehingga nyawa korban tidak bisa tertolong. Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS mengatakan, bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait kejadian tadi.

 

Baca Juga: Kuda Hitam Maroko Melangkah ke Semi Final Piala Dunia 2022.

 

Polisi Sebut Acara Rekor MURI Makassar Ilegal

Ingin Pecahkan Rekor MURI Tarik Tambang Berujung Maut 

Jakarta - Kepala kepolisian sektor (Kapolsek) Ujung Pandang, Kompol Syarifuddin mengaku menegaskan program pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) lomba tarik tambang pada Makassar sampai mengakibatkan satu orang peserta meninggal karena terbentur beton pembatas jalan. "aktivitas ini sebenarnya kita tidak tau, sebab tidak meminta izin ke pihak kepolisian." istilah Syarifuddin waktu ditemui pada lokasi, Minggu (18/12).

 

Syarifuddin menggungkapkan bahwa kegiatan Tarik Tambang Maut Makassar yang melibatkan lebih kurang 5.000 orang peserta terdiri dari Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) dan masyarakat Makassar tidak di kawal personel kepolisian. Dampak peristiwa tersebut beber Syarifuddin, satu orang peserta tewas setelah kepalanya terbentur beton pembatas jalan yang berada pada lokasi peristiwa.

 

"yg meninggal sudah di pulangkan. Korban luka yang masuk pada Pelamonia ada 11. Ini terpencar ada pada Labuan Baji, RS Bhayangkara ada pada RS Siloam juga. Telah terdapat 8 orang di pulangkan," jelasnya. Tim INAFIS Polrestabes Makassar telah melakukan proses olah tempat kejadian masalah (TKP) dan masih di lakukan penyelidikan dampak insiden tadi.